Sunday, November 16, 2014

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata komunikasi menurut Onong Uchjana Effendi(1992:3), yaitu berasal dari perkatan bahasa latin: communicatio yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses komunikasi hrus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).

Sementara itu, proses komunikasi dapat diartikan sebagai “tramsfer informasi” atau pesan-pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi tersebut adalah tercapainya saling pengertin (mutual understanding) antara kedua belah pihak. Sebelum pesan-pesan tersebut dikirim kepada komunikan, komunikator memberikan makna-makna dalam pesan tersebut (decode) yang kemudian ditangkap oleh komunikan dan diberikan makna sesuai dengan konsep yang dimilikinya (encode).

Walaupun kata komunikasi sudah sangat akrab di telinga namun membuat definisi mengenai komunikasi ternyata tidaklah semudah yang diperkirakan. Stephen Littlejon mengatakan, “Communcation is difficult to define. The word is abstract and like most terms, posses numerous meanings (komunikasi sulit untuk didefinisikan. Kata “komunikasi” bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah, memiliki banyak arti).”

Kesulitan dalam mendefinisikan kata komunikasi, baik bagi kepentingan akademis maupun penelitian, disebabkan kata kerja to communicate (berkomunikasi) sudah sangat mapan sebagai kosakata yang sangat umum dan karenanya tidak mudah ditangkap maknanya  untuk keperluan ilmiah. Kata komunikasi menjadi salah satu kata yang paling sering digunakan dalam percakapan baik dalam bahsa Inggris maupun bahasa Indonesia. Para ahli telah melakukan berbagai upaya untuk mendefinisikan komunikasi, namun membangun suatu definisi tunggal mengenai komunikasi terbukti tidak mungkin dilakukan dan mungkin juga tidak terlalu bermanfaat.

Frank dance(1970) melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklarisikasi teori komunikasi yang banyak itu berdasarkan sifat-sifatnya. Dance mengajukan sejumlah elemen dasar yang digunakan untuk membedakan komunikasi. Ia menemukan tiga hal yang disebutnya dengan “diferensiasi konseptual kritis” (critical conseptual differentiation) yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi yang terdiri atas:
1)      dimensi level observasi;
2)      dimensi kesengajaan;
3)      dimensi penilaian normatif.

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai 
pengertian komunikasi, berikut ini pengertian komunikasi menurut pendapat para ahli :

1. Carl I. Hovland
Hovland berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurutnya “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.

2. Theodore M. Newcomb
Menurutnya pengertian komunikasi adalah “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.

3. Everett M. Rogers
Everett berpendapat bahwa “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau penerima”.

4. Onong Uchjana Effendy
Ia mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah “proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.

5. Hafield Cangara
Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”.


SUMBER:





Analisa:
Disini saya akan memberikan analisa yang menyangkut dengan pengertian komunikasi. Menurut saya, karena manusia merupakan makhluk sosial maka secara otomatis manusia berkomunikasi satu sama lain. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.

Komunikasi mengacu pada tindakan, satu orang atau lebih yang  terjadi dalam suatu konteks tertentu, pengaruh yang tertentu, dan adanya kesempatan dalam melakukan umpan balik. Objek materiil dalam ilmu komunikasi pun adalah perilaku manusia itu sendiri, yang dapat merangkum perilaku individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan objek formalnya ialah situasi komunikasi yang mengarah pada perubahan pikiran, perasaan, sikap perilaku individu, kelompok, masyarakat dan pengaturan kelembagaan.

 Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Dan melewati proses komunikasi inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi menjadikan dasar pemaknaan dalam hubungan manusia. Maka itu pada intinya komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

Dan sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis.

Komunikasi pun menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.
Dan seperti yang dikemukakan oleh Frank dance(1970), yang melakukan terobosan penting dalam upayanya memberikan klarifikasi terhadap pengertian komunikasi. Ia mengklarisikasi teori komunikasi yang banyak itu berdasarkan sifat-sifatnya. Dance mengajukan sejumlah elemen dasar yang digunakan untuk membedakan komunikasi. Ia menemukan tiga hal yang disebutnya dengan “diferensiasi konseptual kritis” (critical conseptual differentiation) yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi yang terdiri atas:
1)      dimensi level observasi;
2)      dimensi kesengajaan;
3)      dimensi penilaian normatif.

Dan menurut ahli-ahli yang lain, sebagai berikut:                           


1. Carl I. Hovland
Hovland berpendapat mengenai pengertian komunikasi, menurutnya “Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan pesan (lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”.

2. Theodore M. Newcomb
Menurutnya pengertian komunikasi adalah “setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.

3. Everett M. Rogers
Everett berpendapat bahwa “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka atau penerima”.

4. Onong Uchjana Effendy
Ia mengungkapkan pengertian dari komunikasi adalah “proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain”. Pikiran tersebut bisa merupakan informasi, gagasan, opini, dll yang muncul dari pikirannya sendiri.

5. Hafield Cangara
Hafield menyatakan suatu definisi baru mengenai pengertian komunikasi, ia menyatakan bahwa “komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian”.

No comments:

Post a Comment